Seminggu yang lalu aku menceritakan
kondisi opungku yang sedang sakit, namun sekarang beliau Alhamdulillah sudah
sehat walafiat. Sekarang aku ingin mencurahkan isi hatiku lagi-lagi tentang
bagian dari keluargaku yang sakit. Kali ini adalah ayahku.
Aku mempunyai
keluarga kecil. Dengan seorang ayah,ibu dan 2 orang adik. Aku adalah anak
pertama dari 3 bersaudara. Ayahku bekerja sebagai coordinator, dan ibuku
seorang ibu rumah tangga, sedangkan kedua adikku masih duduk dibangku SMK dan
SD. Kedua orangtuaku sangat menyayangi ketiga anak-anaknya. Terlebih kepada
adikku yang laki-laki yang masih duduk dibangku SD. Mengapa? Karena ayahku
bangga mempunyai seorang anak laki-laki yang akan membawa marga, karena kami
keturunan Sumatra dan Jawa. Walaupun begitu, kasih sayang, tidak sedikitpun
mereka bedakan kepada semua anak-anaknya. Ayahku adalah sosok pria yang tegas
apalagi dalam mengambil keputusan. Bisa juga dibilang keras, karena apa yang
sudah dia katakan tidak bisa lagi diganggu gugat. Suatu hari ayahku jatuh
sakit, hanya sakit kecil kalau menurut orang-orang yaitu meriang. Makanpun ia
tak mau. Hanya ingin berbaring di tempat tidur. Tidur yang ia lakukan pun tidak
nyenyak karena batuk yang terus mengganggunya. Perubahan cuaca lingkungan juga
dapat menjadi faktor utama ayahku sakit. Ayahku yang sehari-harinya selalu
membuat kami tertawa, kini berubah menjadi sesosok yang memprihatinkan karena
sakitnya. Ayahku bisa dikatakan orang yang kuat, namun jika ia sudah jatuh
sakit, kami sangat kehilangan sosok dia. Ibuku juga sangat bingung karena
makanpun ia tak mau. Kali ini aku hanya berharap kepada Yang Maha Kuasa untuk
menyembuhkan ayahku dan menjauhkan segala penyakit keluargaku. Ayah, aku dan
keluargamu sangat menyayangimu. Sembuhlah ayahku, ayah yang selalu menjadi
penyemangatku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar