Jumat, 17 Desember 2010

JURNAL UMUM

JURNAL UMUM
JURNAL (Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.
Fungsi jurnal meliputi :
1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit.
4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.
Secara umum jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Pada semester ini kita akan membahas jurnal umum saja. Bentuk jurnal umum adalah :
Jurnal Umum
Halaman : (1)
Tanggal No Bukti Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
(2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keterangan :
(1) Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
(2) Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.
(3) Diisi nomor surat bukti transaksi.
(4) Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
(5) Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar.
(6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :
Mekanisme Debet dan Kredit
No Jenis Akun Keterangan
Bertambah Berkurang
1 HARTA DEBET KREDIT Harta jika bertambah dicatat di Debet Harta jika berkurang dicatat di Kredit
2 UTANG KREDIT DEBET Utang jika bertambah dicatat di Kredit Utang jika berkurang dicatat di Debet
3 MODAL KREDIT DEBET Modal jika bertambah dicatat di Kredit Modal jika berkurang dicatat di Debet
4 PENDAPATAN KREDIT DEBET Pendapatan jika bertambah dicatat di Kredit Pendapatan jika berkurang dicatat di Debet
5 BEBAN DEBET KREDIT Beban jika bertambah dicatat di Debet Beban jika berkurang dicatat di Kredit

TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN (SESI 12)

Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
I. Keuangan perusahaan
Keuangan Perusahaan di bagi menjadi 3 :

1 . Devestasi :ivestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
Motif :Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
Metode Divestasi :
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.

2. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau disingkat HMETD dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional.

3. Kebangkrutan.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka. Kebangkrutan telah dicatat di Perjanjian Lama dan Timur Jauh.

II. Estimasi Penjualan.
Estimasi penjualan untuk bisnis Anda didasarkan pada penilaian Anda: keuntungan dari produk atau layanan, pelanggan, ukuran pasar Anda, dan pesaing Anda. Ini harus mencakup penjualan dalam unit dan Rupee untuk tahun berikutnya tiga, dengan tahun pertama dipecah oleh kuartal kalau itu sesuai untuk industri Anda. Angka-angka ini akan sangat penting untuk dokumen keuangan lain yang Anda hadir nanti dalam rencana.
Gunakan ringkasan satu-ayat untuk membenarkan proyeksi anda. Pastikan untuk menggunakan pernyataan ringkas tentang apa set terpisah produk atau jasa dari perusahaan lain di pasar. Sertakan diskusi singkat dari setiap komitmen pelanggan. Juga menyatakan mengapa anda membayangkan basis pelanggan Anda tumbuh, dan menunjukkan bagaimana Anda akan mengumpulkan bisnis ini.
Tips
• Jika Anda memperoleh penjualan rata-rata per pelanggan dari asosiasi informasi perdagangan, penelitian, atau wawancara dengan pemilik bisnis dalam upaya serupa, mengutip sumber-sumber di bagian ini untuk memberikan kredibilitas ke nomor yang Anda dasar proyeksi penjualan Anda.
• Jangan menggunakan kata "konservatif" ketika menjelaskan proyeksi penjualan Anda.Lender digunakan untuk melihat proyeksi sebelumnya ini istilah yang biasanya sesuatu tetapi konservatif.
• Jangan membuat proyeksi aneh. Mereka akan merusak kredibilitas Anda sebagai orang bisnis terkemuka. Kesalahan umum adalah asumsi bisnis Anda akan memiliki beberapa tahun sederhana dan kemudian peningkatan dramatis dalam penjualan ketika "pasar lepas landas."

III. Estimatis Produk
adalah penentuan yang akurat untuk menentukan strategi pemasaran yang lebih efisien bahwa salah satu dari mereka menggunakan Alat Estimasi Produksi (AEP). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas tertinggi AEP.
AEP tes yang dilakukan terhadap efektivitas dua model pengukuran modifikasi AEP 40 cm x 40 cm dan 50 cm x 50 cm dengan dua cara mengukur, yang pertama adalah di 4 titik pengukuran (4 kuadran kanopi tanaman) dan yang kedua adalah dalam 6 poin pengukuran (6 kuadran kanopi tanaman). Sampel sebanyak 30 pohon jeruk produktif, dihitung kepadatan buah dalam AEP untuk kemudian berkorelasi dengan jumlah buah per pohon.
Hasilnya menunjukkan bahwa yang paling efektif adalah AEP AEP berukuran 50 cm x 50 cm dengan 4 kuadran titik pengukuran. Hal ini didasarkan pada Standard Error Estimasi koefisien terendah dan tertinggi 38,85 korelasi 0,732 dengan model regresi linier Y = 14,69 + 13.31X.


IV. Estimatis Pembelian Barang Langsung.
adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan. karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.


V. Estimatis Pemakaian Barang Langsung.
adalah barang yang bisa langsung di gunakan tanpa memerlukan proses terlebih dahulu, atau barang yang sudah di beli bisa langsung di pakai atau di gunakan.
sebagai contoh :
pakaian, mobil, makanan ataupun minuman, dll.
barang-barang itu bisa langsung di pakai tanpa di proses lagi seperti barang yang lain.

VI. Upah Langsung.
upah langsung adalah upah yang di berikan atasan atau manajer tanpa atau lewat perantara, upah ini di berikan langsung kepada orangnya langsung ataua kepada karyawan itu sendiri. tidak di lakukan dengan sistem kartu kredit.


VII. Estimasi Beban Fabrikase.
adalah estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi,


VIII. Estimasi Harga Pokok Penjualan.
adalah harga yang sudah mutlak atau harga pokok barang yang di jual tanpa bisa mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak di berikan oleh sie penjual untuk sie pembeli agar tidak terjadi negoisasi dalam penjualan barang ini.


IX. Estimasi Beban Penjualan.
Adalah beban sie penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau sie penjual oeleh pihak-pihak tertentu.
misalkan beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.

X. Estimasi Beban Administrasi.
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
• tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi);
• perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara;
• penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.


XI. Estimasi Laba Rugi.
adalah laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan keuntungan atau kerugian. di mana semua laporan keuangan di tunjukan pada estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian.

XII. Estimasi Kas.
adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada.
apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Keuangan_perusahaan
http://nepal.smetoolkit.org/nepal/en/content/en/804/Estimated-Sales

KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG (SESI 8)


       Time Value of Money Time Value of Money adalah nilai waktu dari uang, didalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan penting . Misalkan uang Rp. 100.000 sekarang dapat berbeda dengan Rp. 100.000 yang akan diterima satu tahun yang akan datang. Jika seseorang disuruh untuk memilih apakah Rp. 100.000 lebih baik diterima sekarang atau satu tahun kemudian, maka ia tentu akan memilih uang tersebut sekarang karena jika ia memilih menerima uang tersebut sekarang, ia akan dapat menanamkannya untuk memperoleh pendapatan bunga selama satu tahun.
Dengan demikian setahun yang akan datang, ia akan menerima Rp. 100.000 ditambah pendapatan bunga selama satu tahun atas investasinya itu. Jika tingkat bunga majemuk sebesar 25% setahun, maka investasi Rp. 100.000 sekarang akan menjadi Rp. 125.000 setahun kemudian. Jadi uang sebesar Rp. 100.000 sekarang sama dalam nilai waktu Rp. 125.000 setahun kemudian pada tingkat suku bunga 25%. Begitu juga sebaliknya, Rp. 100.000 setahun kemudian adalah sama dengan Rp. 80.000 (Rp. 100.000/ 1250) sekarang, karena Rp. 80.000 ditambah bunga 25% sama dengan Rp. 100.000. Ini merupakan inti dari nilai waktu dari uang (time value of money).
Oleh karena itu, seseoraang akan lebih menyukai menerima uang segera daripada ditunda kemudian hari dan ia akan mau menukarkan sejumlah uangnya sekarang dengan jumlah uang yang sama pada masa yang akan datang. Ia akan memegang prinsip bahwa jumlah uang yang akan datang harus lebih daripada jumlah sekarang.          Konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih.          Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu (discount factor).                                                                                                          Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu                   (Compound factor)
1. FUTURE VALUE : nilai uang diwaktu akan datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku.


2. PRESENT VALUE : nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang atau serangkaian pembayaran yang dinilai pada tingkat bunga yang ditentukan.

 Pvo = Po = FVn / ( 1 + i ) n atau Po = FVn [1/(1 + i)n]
Ø


3. ANNUITY : suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu.

 Anuitas nilai sekarang adalah sebagai nilai i anuitas majemuk saat
Ø ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.

 (1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]
SPVAn = A1 [(

 Anuitas nilai masa datang adalah sebagai nilai anuaitas majemuk masa
Ø depan dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.

 (1+i) n – 1 ] / i
SFVAn = A1 [(

Dimana : A1 : Pembayaran atau penerimaan setiap periode :

BUNGA SEDERHANA
ØBunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja.

FVn = Po [ 1 + (i) (n) ]

BUNGA MAJEMUK
ØBunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala.

FVn = Po ( 1 + i ) n

Dimana:
FVn = future value tahun ke-n
Po = pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
n = jangka waktu


Sumber : ums.ac.id/staf/triyono/fm/Courses/MANAJEMEN%20KEUANGAN.doc


Minggu, 28 November 2010

BISNIS INTERNASIONAL ( SESI 14 )


BISNIS INTERNASIONAL
       Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
          Pemasaran internasional adalah pemasaran yang kegiatan operasinya melewati batas-batas lebih dari 1 negara.
Teori Perdagangan Internasional
          Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
Model Ricardian
       Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Model Heckscher-Ohlin
          Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional. Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.
Faktor Spesifik
          Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
Model Gravitasi
          Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.

Manfaat perdagangan internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
  • Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
    Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi
    geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
  • Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
    Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu
    negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
  • Memperluas pasar dan menambah keuntungan
    Terkadang, para
    pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
  • Transfer teknologi modern
    Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara
    manajemen yang lebih modern.
Faktor pendorong
          Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :

KONSEP KEUNGGULAN ABSOLUT
Teori Keunggulan Absolut ( Adam Smith ) Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.
Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain: �� Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. �� Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. �� Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. �� Biaya transpor ditiadakan.

KONSEP KEUNGGULAN KOMPARATIF
          Konsep perdagangan dunia secara umum dibangun berdasarkan pemikiran keunggulan komparatif dan daya saing yang berbeda antara negara. Jika negara-negara berproduksi dan berdagang dengan mengacu pada keunggulan komparatif dan persaingan, maka diyakini akan meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya yang langka sehingga tercapai tingkat kesejahteraan dunia yang lebih baik.
          Keunggulan komparatif merupakan konsep yang telah berusia 250 tahun namun tidak tergoyahkan hingga saat ini. Makalah ini bertujuan memperlihatkan sisi gelap konsep keunggulan komparatif dan daya saing dan memperkenalkan konsep keunggulan kooperatif. Makalah ini memperlihatkan bahwa konsep keunggulan kooperatif dalam hubungan internasional akan memberikan dampak yang jauh lebih menjanjikan dibandingkan dengan konsep keunggulan komparatif dan daya saing. Secara matematika diperlihatkan bahwa sikap kooperatif dalam hubungan negara-negara akan memberikan lebih banyak manfaat terutama dalam menciptakan efisiensi dunia, distribusi pendapatan, kesejahteraan yang lebih tinggi dan kedamaian dunia. Sedangkan janji yang diberikan oleh konsep keunggulan komparatif dalam pasar bersaing hanyalah sebuah ilusi.

TAHAP-TAHP MENJADI PEMASAR INTERNASIONAL
·         No foreign marketing
·         Infrequent foreign marketing
·         Regular foreign marketing
·         Global marketing operations

LANGKAH-LANGKAH MAMASUKI PASAR INTERNASIONAL
*      Analisis lingkungan internasional
*      Penetapan tujuan dan kebijakan
*      Sasaran pasar internasional
*      Strategi pemasaran internasional
*      Program pemasaran
*      Organisasi pemasaran
*      Evaluasi dan pengendalian



SISTEM HUKUM NEGARA
          Secara filosofis, umber dari hokum Negara-negara didunia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
o   System hokum comman law : hokum masyarakt berasal dari hokum Inggris dan dipergunakan di Inggris serta Negara persemakmurannya. Basisnya adalah tradisi, fakta, peristiwa-peristiwa.
o   System civil code law : bersumber dari system aturan tertulis hokum-hukum rumawi.
          Hukum yang sah dibedakan menjadi :
§  Hukum dagang
§  Hukum perdata/sipil
§  Hukum pidana/kriminal


PERUSAHAAN MULTINASIONAL
                Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.

                                                                   sumber : www.google.com

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS ( SESI 13 )


TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

A. Benturan dengan Kepentingan Masyarakat
          Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar , menengah , maupun kecil). Benturan ini terjadi kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi ( udara , air ,limbah , suara bahkan mental kejiwaan )
          Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial. Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1. Dorongan dari pihak luar ( lingkungan masyarakat )
2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri ( sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa , karsa , dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.)

B.Dorongan Tanggung Jawab Sosial
          Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :
1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
          Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku , keras , zakeliyk ( saklek )          , birokratik , dan otoriter. Hubungan yang kurang manusiawipun kerap terjadi            antara perusahaan dengan pihak luar ( pelanggan , masyarakat umum )
          Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
                   a. Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya                                semangat dan produktivitas kerja.
                   b.Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki                                   sehingga tercipta kondisi manajemen partisipatif.
                   c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja                                 sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
                   d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa                                  kepercayaan diri karyawan.
                   e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar                           bagi perkembangan selanjutnya dari perushaan.
2. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
          Ekoligi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam      lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya maraknya    penebangan hutan sebagai bahan dasar industri perkayuan , perburuan kuit     ular yang diperuntukkan industri kerajinan kulit dan penangkapan ikan   menggunakan bahan peledak.
3. Penghematan Energi
          Pengurasan secara besar – besaran energi yang berasal dari sumber daya      alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batu bara , minyak dan gas telah      banyak terjadi. Yang dapat disebut dengan sumber energi alternatif         diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya , nuklir , angin , air serta laut.
4. Partisipasi Pembangunan Bangsa
          Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat       diperlukan karena akan membantu pemerintah menangani masalah      pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada       sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan   beroperasi.
5. Gerakan Konsumerisme
          Awal perkembangannya tahun 1960-an dinegara barat yang berhasil     memberlakukan undang – undang perlindungan konsumen yang meliputi         beragam aspek mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian ijin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah tangga.
Tujuan Dari Gerakan Konsumerisme
          a. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap                   keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
          b. Pelaksanaan strategi advertensi / periklanan yang realistik dan mendidik                 serta tidak menyesatkan masyarakat.
          c. Diselenggarakan panel – panel disuksi antara wakil konsumen dan produsen.
          d. Pelayanan puma jual yang lebih baik.
          e. Berjalannya proses publik relation ( PR ) yang lebih menitik beratkan pada               kepuasan konsumen daripada promosi semata.

C. Etika Bisnis
          Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial dalam suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
- Hubungan Antara Bisnis dengan Langganan / Konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
- Hubungan Dengan Karyawan
Meliputi penerimaan , latihan , promosi , transfer , demosi maupun pemberehentian.
- Hubungan Antar Bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan , baik perusahaan kolega , pesaing , penyalur , grosir , maupun distributor.
- Hubungan Dengan Inversor
Pemberian informasi yang benar antar investor.
- Hubungan Dengan Lembaga – Lembaga Keuangan
Merupakan hubungan yang bersifat financial , berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.

D. Bentuk – Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
          Beberapa bnetuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
1. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila ( HIP ).
Kesempakatan kerja bersama(KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku.dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak.beberapa contoh hak karyawan adalah cuti,tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL )
3. Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ).
Penekanan pada faktor keselamatan kerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan,seperti topi pengaman,masker pelindung maupun pakaian khusus lainnya.
4. Perkebunan Inti rakyat ( PIR )
5. Sistem Bapa Angkat – Anak Angkat
.
System ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kera yang harus mereka bina.terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar,oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya

Tanggung jawab social ( social responsibility )
          Etika mempengaruhi prilaku di lingkungan, kerja maupun suatu usaha bisnis untuk menyeimbangkan komitmenya terhadap kelompok dan individu dalam lingkunganya contohnya : bertanggung jawab terhadap investor, untuk memaximalkan profit, karyawan, konsumen dan bisnis lain.
                                                                   Sumber : www.google.com

AKUNTANSI DAN LAPORAN (SESI 11)


AKUNTANSI DAN LAPORAN
          Akuntansi adalah proses mengidentifikasi/mengenali, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
          Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat financial dan penafsiran hasil-hasilnya. Dapat disumpilkan bahwa :
·         Akuntansi adalah proses pengidentifikasian/pengenalan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan informasi ekonomi.
·         Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilain dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukan.


FUNGSI AKUNTANSI
n  Menciptakan sistem akuntansi
n  Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memeasukan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan
n  Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan
n  Menyiapkan metode dan standar untuk mengukur ongkos yang telah dikeluarkan
n  Melaporkan data akuntansi
n  Menafsirkan data akuntansi



PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
§  Pihak intern adalah manajer atau pemimpin, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kegiatan perusahaan.
§  Pihak ekstern terdiri dari banyak kelompok yang berbeda-beda kepentingannya atas laporan keuangan perusahaan.
a.    Pemilik perusahaan/investor = memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui posisis keuangan, perkembangan perusahaan, prospek usaha, dan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.
b.    Calon investor = memerlukan data akuntansi untuk mngetahui tingkat rentabilitas dan prospek usaha perusahaan.
c.    Kreditor/calon kreditor = memerlukan informasi keuangan untuk dapat mengetahui posisi dan prospek keuangan perusahaan, keadan likuiditas, dan solvabilitas perusahaan sehingga resiko kredit macet dapat dikurangi.
d.    Pemerintah = memerlukan informasi akuntansi untuk perhitungan pajak.
e.    Karyawan = memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui prospek perusahaan untuk masa yang akan dating, yang berkaitan langsung dengan kesejahteraannya.

PRINIP AKUNTANSI
          Memenuhi keperluan, yaitu informasi yang dihasilkan akuntansi mempunyai tujuan yang jelas. Tidak asal dibuat. Hal ini menyebabkan sistem akuntansi suatu perusahaan tidak sama dengan sistem akuntansi perusahaan lainnya, karena setiap perusahaan mempunyai kebutuhan berbeda sesuai dengan pengaruh lingkungannya.
·         Memberikan informasi keuangan secara  kwantitatif mengenai perusahaan tertentu agar pemakai/manajemen dapat mengambil keputusan ekonomi
·         Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya  sehingga membantu pemakai/manajemen dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba.
·         Menyajikan informasi mengenai perubahan-perubahan harta dan kewajiban serta informasi lainnya yang diperlukan.
 LAPORAN KEUANGAN
      Setiap jenis laporan yang meringkas status keuangan suatu perusahaan untuk membantu dalam pembuatan keuputusan
      Laporan keuangan dibagi 3 kategori:
  1. Neraca
  2. Laporan laba –rugi dan
  3. Laporan arus kas
  4. Laporan perubahan modal/ekuitas
            Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan informasi yang sifatnya kuantitatif.

            Langkah-langkah membuat laporan keuangan :
1.     Laporan L/R
2.    Neraca
3.    Perubahan modal

BENTUK NERACA
            Neraca dapat disusun dalam dua bentuk: yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelahmenyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.

LAPORAN LABA RUGI
      Laporan keuanganyang merincikan pendapatan dan pengeluaran tahunan suatu perusahaan sehingga dapat memperlihatkan laba atau rugi tahunan sebuah perusahaan.


BENTUK LAPORAN LABA RUGI
          Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung
          Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan        dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya   merupakan laba bersih atau rugi bersih.
2. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
          Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar         usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban       di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan       beban di luar usaha disajikan kemudian.
           
                                                                                    Sumber : www.google.com