BAB 8
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya
dapat dipertahankan. Investor, analis riset ekuitas, manajer keuangan, banker,
dan penguna laporan keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar
untuk membaca dan menganalisis laporan keuanganasing.
Kebutuhan untuk menggunakan dan dengan memahami, laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger dan akusisi yang terjadi secara internasional.
Kebutuhan untuk menggunakan dan dengan memahami, laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger dan akusisi yang terjadi secara internasional.
Analisis
Strategi Bisnis Internasional
Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai
dengan banyaknya kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi
standar akuntansi elah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia.
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi factor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi factor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan
analisis strategi bisnis internasional:
a. Ketersediaan
informasi
Analisis
strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi
mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta
kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi
khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini
banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar
luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih
ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan
keuangan internasional.
b. Rekomendasi
untuk melakukan analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan
perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan
perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar
berkembang.
Langkah
Langkah Analisa Akutansi
Para analis perlu untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi
akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi
suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak
pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih
banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang
dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen
mereka.
Langkah-langah
dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:
1. Identifikasikan
kebijakan akuntansi utama
2. Analisis
fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasi
strategi akuntansi
4. Evaluasi
kualitas pengungkapan
5. Indentifikasikan
potensi terjadinya masalah
6. Buatlah
penyesuaian atas distorsi akuntansi.
Pengaruh
Analisis Akuntansi Terhadap Akuntansi Antar Negara
Analisis keuangan mencakup berbagai wilayah yuridiksi.
Sebagai contoh, seorang analis mengkin beberapa kali melakukan studi terhadap
sebuah perusahaan yang berada di luar Negara asalnya atau membandingkan
perusahaan yang berasal dari dua Negara atau lebih. Sejumlah Negara yang
memilki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas
pengungkapan, system hokum dan undang undang, sifat dan ruang lingkup resiko
usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan ini berarti alat analisis yang sangat efektif di
satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain. Para analis juga sering
menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel. Di
kebanyakan Negara pasar yang berkembang, para analis keuangan sering memiliki
tingkat keyakinan atau keandalan yang terbatas.
Kesulitan
Memperoleh Informasi Akuntansi Internasional
Dalam
memperoleh data Akuntansi Internasional terdapat beberapa kesulitan, antara
lain:
1.Penyesuaian
depresiasi Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu
diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
2.Penyesuaian
persediaan LIFO ke FIFO Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO.
3.Cadangan
adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk
menghapus beban.
4.Reformulasi Laporan Keuangan
Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada
point-point tsb di atas.
Mekanisme
Mengatasi Perbedaan Prinsip Akuntansi Antar Negara
Dalam mengatasi perbedaan prinsip Akuntansi Antar Negara
dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan seperti:
1. Beberapa analis menyajikan
ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
2. Beberapa yang Lain
mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok
negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan perusahaan
yang berlokasi di Negara Negara tersebut.
Mengatur Kesulitan Analisis Keuangan
Internasional
Palepu, Bernard dan healy membuat suatu kerangkan dasar yang
bermanfaat untuk menganalisis dan penilaian usaha dengan menggunakan data
laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analisis,
yaitu:
a. Analisis
Strategi Usaha
b.
Analisis Akuntansi
c. Analisis
Keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas)
d.
Analisis prospektif (peramalan dan penilaian)
Derajat pentingnya masing masing tergantung ada tujuan
analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi
keputusan.
Pengunaan
Website Untuk Memperoleh Informasi Penelitian Perusahaan
Untuk Memperoleh Informasi Penelitian Perusahaan Banyak
perusahaan belum memanfaatkan secara optimal pengungkapan informasi perusahaan
melalui website, baik untuk informasi keuangan dan keberlanjutan perusahaan.
Temuan lain dalam penelitian ini adalah banyak perusahaan yang tidak dapat
memberikan informasi bagi investor, kebanyakan informasi yang disajikan dalam
website perusahaan adalah tentang produk atau jasa yang dihasilkan serta banyak
sekali perusahaan yang tidak mengupdate informasi-informasi yang disajikan.
a.
Internet Financial and Sustainability Reporting
Semenjak
tahun 1995, terdapat perkembangan penelitian empiris terkait dengan Internet
Financial Reporting (IFR) yang merefleksikan perkembangan bentuk pengungkapan
informasi perusahaan. Beberapa penelitian menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan pengungkapan dalam website perusahaan, seperti
penelitian yang dilakukan oleh Pirchegger dan Wagenhofer (1999) dan Sasongko
dan Luciana (2008a). Beberapa penelitian menguji sifat dan perluasan pelaporan
keuangan pada website perusahaan sebagai instrument yang menghubungan dengan
stakeholder.
b. Corporate
Social Responsibility
Pemahaman
dan kesadaran dari entitas bisnis untuk menjaga hubungan baik dengan seluruh
pemangku kepentingan dalam upaya minimasi dampak negatif dan maksimasi dampak
positif aktivitas operasional perusahaan menuju pembangunan berkelanutan inilah
yang kini dipahami sebagai CSR (Corporate Social Responbility. Menguatnya
paradigma pembangunan berkelanjutan dan inisiatif tanggung jawab sosial
perusahaan atau CSR membuat pelaporan kinerja sosial dan lingkungan perusahaan
dianggap sama pentingnya dengan pelaporan kinerja ekonomi. Masalah terbesarnya
adalah bahwa mutu laporan-laporan nonfinansial memang belumlah sebaik mutu
laporan finansial. Selain usianya yang terpaut jauh (>500 vs. 10-20 tahun),
kesenjangan di antara keduanya ditandai oleh derajat keformalan, pihak yang
dituju, serta interval laporan.
Gazdar (2007) menyatakan ada empat hal yang membuat mengapa
pelaporan nonfinansial ini menjadi sangat penting:
Pertama,
meningkatkan reputasi perusahaan. Semakin transparen perusahaan dalam
aspek-aspek yang dituntut oleh seluruh pemangku kepentingannya, semakin tinggi
pulalah reputasi perusahaan. Tentu saja, kalau kinerja yang dilaporkan itu baik
dan valid. Karenanya, perusahaan harus terlebih dahulu meningkatkan kinerjanya
dengan sungguh-sungguh. Validitas juga sangat penting, karena pemangku
kepentingan tidak akan pernah memaafkan perusahaan yang melakukan pembohongan
publik.
Kedua,
melayani tuntutan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak
yang terpengaruh oleh dan bisa memengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Tentu saja, mereka yang terpengaruh hidupnya oleh perusahaan berhak untuk
mengetahui aspek-aspek yang bersentuhan dengan kehidupan mereka. Mereka yang
bisa memengaruhi perusahaan sangat perlu untuk mendapat informasi yang benar,
sehingga pengaruh mereka bisa diarahkan ke tujuan yang tepat.
Ketiga,
membantu perusahaan dalam membuat berbagai keputusan. Laporan kinerja yang baik
tentu saja akan memuat indikator-indikator yang akan membantu perusahaan
melihat kekuatan dan kelemahan dirinya. Perusahaan bisa sedikit lebih tenang
dalam aspek yang indikator-indikatornya menunjukkan kekuatan. Di sisi lain,
perusahaan perlu mencurahkan sumberdaya yang lebih besar untuk aspek-aspek yang
tampak masih lemah. Perusahaan memilikiLaporan periodik dengan indikator yang
konsisten sangat diperlukan di sini, sehingga naik turunnya kinerja bisa
terpantau dan disikapi dengan keputusanyang tepat.
Keempat,
membuat investor dengan mudah memahami kinerja perusahaan. Sebagaimana yang
sudah diungkapkan di atas, ada kebutuhan yang semakin tinggi dari investor
untuk bisa mengetahui kinerja perusahaan yang sesungguhnya. Para investor
jangka panjang benar-benar ingin mengetahui apakah modal yang ditanamkannya
aman atau tidak. Perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja sosial dan
lingkungan yang tinggi memiliki kemungkinan yang lebih baik untuk terus
berlanjut usahanya, dan para investor tentu lebih berminat untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan-perusahaan tersebut.
Sumber
:
- Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional –
Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
- Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional –
Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
- Lymer,
A., (Ed), (1999), Special Section: The Internet and Corporate Reporting in
Europe. European Accounting Review Vol. 9, pp. 287-396.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar